Monday, September 6, 2010

Ternyata Dewan Malu Fasilitas Spa di Gedung Baru


Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Paskalis Kossay mengungkapkan rasa malunya jika benar gedung dewan yang baru, akan dilengkapi fasilitas kebugaran, seperti spa.

"Jika itu benar, mengesankan wibawa negara pada konotasi tidak elok," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Anggota Komisi I DPR RI dari daerah pemilihan (aapil) Provinsi Papua ini menambahkan, rencana pembangunan sebuah Gedung DPR RI yang representatif, sebetulnya sesuai juga dengan upaya membangun kewibawaan negara.

"Rencana pembangunan gedung baru bisa dipahami, karena gedung itu merupakan monumen kehormatan negara," ujarnya.

Namun yang tidak bisa dipahami, menurut dia, jika gedung itu dilengkapi fasilitas kurang berhubungan dengan kerja parlemen.

"Seperti misalnya fasilitas spa itu dan mungkin juga kolam renang. Inilah yang menimbulkan kontroversi," katanya.

Karena itu, Paskalis Kossay berharap, ada revisi atas sejumlah fasilitas yang tidak memiliki korelasi positif dengan kiprah parlemen pada gedung baru tersebut.

Ditunda

DPR RI akhirnya menunda pembangunan gedung baru berlantai 36 dengan biaya Rp1,8 triliuns etelah publik menolak rencana itu.

Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada pers usai rapat pimpinan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin mengemukakan, dilakukan kajian mendalam terhadap rencana pembangunan gedung itu. Kajian akan dilakukan oleh tim teknis yang dibentuk pimpinan DPR.

Kajian ulang dilakukan untuk lebih memastikan mengenai desain dan biaya pembangunannya. "Ini menjadi citra buruk bagi DPR. karena itu, disepakati untuk ditunda dulu, dilakukan kajian ulang," kata Marzuki.

Selain besarnya biaya dan desain gedung yang dikaji ulang, kata Marzuki, tender yang sudah dibuka dihentikan sementara dan ditunda sampai ada kajian yang tuntas dilakukan tim teknis.

Menurut Marzuki, desain gedung baru harus menjauhkan kesan mewah agar tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jika desainnya mewah, maka publik akan menolaknya.

Marzuki menyayangkan rencana pembangunan gedung baru itu yang sudah memasuki tahap sosialisasi dan tender "diwarnai" hal-hal yang sebenarnya di luar rencana dan desain gedung. Misalnya, ada informasi bahwa di egdng baru akan ada fasilitas kebugaran dan relaksasi, seperti spa. Padahal hal itu tidak ada.

source: ANTARA

No comments:

Post a Comment